Blockchain Membuat Layanan Keuangan Lebih Cepat Menurut Presdir Bank Sentral Jerman


Jasa keuangan bisa mendapat manfaat penting dari inovasi digital seperti teknologi blockchain, menurut presiden bank sentral Jerman.

Dr Jens Weidmann, presiden dari Deutsche Bundesbank berbicara pada sebuah konferensi G20 kemarin dengan fokus pada keuangan internasional.


Keuangan digital dan digitalisasi sektor keuangan itu digarisbawahi sebagai prioritas dalam agenda. Sementara beberapa berpendapat jika teknologi keuangan atau FinTech benar-benar revolusi, kepala bank sentral menambahkan itu akan membawa ancaman kompetitif untuk industri perbankan saat ini.

Merangkai inovasi dalam lingkungan jasa keuangan modern seperti penasihat robo dan pendanaan masal (crowdfunding), Weidmann mengatakan blockchain bisa meningkatkan industri keuangan dalam sejumlah cara.

Fintech, sementara mungkin akan menjadi ancaman terhadap margin keuntungan antara bank-bank tradisional, namun memiliki “dampak positif pada kesejahteraan secara keseluruhan,” kata pejabat itu, dengan menambahkan:

Blockchain Membuat Layanan Keuangan dan Pertumbuhan Semakin Cepat

Pertanyaannya, apakah digitalisasi akan menyebabkan sebuah revolusi dalam infrastruktur dan jasa keuangan, karena beberapa komentator berpendapat, tetap tidak terjawab untuk saat ini, dalam pandangan saya. Namun, salah satu hal yang pasti tidak dapat disangkal adalah bahwa teknologi baru seperti blockchain, penasihat robo atau pendanaan masal bisa memiliki potensi untuk membuat pasar dan jasa keuangan menjadi lebih cepat, lebih efisien, lebih nyaman dan lebih murah untuk semua orang.

Dengan pemikiran ini, bank sentral di beberapa dunia secara aktif meneliti implikasi teknologi blockchain dan “Bundesbank adalah satu di antara Bank Sentral tersebut,” Weidmann menyatakan.

Awal tahun ini, Weidmann, yang juga ketua dewan direksi dari Bank of International Settlements, berfokus pada blockchain sebagai teknologi yang bisa “memungkinkan transaksi pembayaran dan setelmen surat berharga untuk menghilangkan peran bank sentral sepenuhnya.”

Dalam pidatonya kemarin, kepala bank sentral menunjuk sebuah prototipe blockchain yang dikembangkan bersama oleh bank sentral lainnya dan operator bursa efek Jerman, Deutsche Börse. Sementara beberapa bank sentral mengeksplorasi teknologi blockchain berfokus untuk mengeluarkan mata uang digital, bank sentral Jerman hanya menjelajahi kinerja dan skalabilitas dari inovasi.

Mengatasi risiko teknologi keuangan terbaru, Jerman akan melihat ke arah “mengidentifikasi masalah regulasi kunci untuk menjaga stabilitas keuangan.”

“Ini panggilan untuk pengaturan fintech. Setidaknya sampai batas tertentu,”tambah Weidmann

Kesimpulan:

Teknologi blockchain ini perlu diperhatikan juga di bank sentral Indonesia, akan tetapi perlu di perhatikan di awal sekarang ini terutama pada kekuatan infrastruktur teknologi informasi. Masih banyak kejadian downtime dan pelanggaran keamanan pada pemerintahan dan perusahaan besar di Indonesia. Sedangkan fintech memerlukan keamanan yang lebih canggih lagi seperti pada penggunaan sidik jari sebagai tanda tangan digital.

Namun pada akhirnya blockchain dan fintech merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan. Dengan teknologi blockchain, transparansi publik dapat lebih ditingkatkan selain keamanan juga lebih berstandar tinggi.


Source: http://www.altcointoday.com/blockchain-make-financial-markets-services-faster-german-central-bank-president/

Komentar